Saturday, June 1, 2024

Gunung Ramah Pendaki : 7 Summit di Pulau Jawa Untuk Pendaki Pemula

Foto dari Puncak Gunung Prau (by pexels.com)

Mendaki gunung bukan sekadar aktivitas biasa di Indonesia; ia telah menjadi semacam fenomena yang semakin digemari. Bagi para pecinta alam, mendaki gunung bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga sebuah perjalanan spiritual untuk menyatu dengan keindahan alam Indonesia yang memukau. Di negeri ini, gunung-gunung menjulang tinggi, menjadi tujuan idaman para pendaki baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, tak hanya itu, Indonesia juga menyajikan pilihan gunung yang ramah bagi pendaki pemula, mengundang mereka ke dalam pangkuan alam dengan medan yang tak terlalu sulit, berkisar antara 1.000 hingga 2.000 mdpl.

Milenial Keren, bagi kamu yang baru merintis jejak di dunia pendakian, mari kita jelajahi beberapa gunung di Indonesia yang cocok untuk kamu, dimulai dari gunung-gunung yang berada di pulau Jawa. Yuk! Simak dengan seksama!


1. Gunung Prau



Foto Puncak Gunung Prau (by flickr.com)

Gunung Prau, yang terletak di Dieng, Jawa Timur, sudah menjadi favorit para pendaki pemula semenjak lama. Dengan ketinggian 2.565 mdpl, gunung ini menawarkan puncak terluas di Indonesia yang sangat pas untuk berkemah sambil menanti matahari terbit. Perjalanan mencapai puncak Gunung Prau hanya memakan waktu sekitar 3 jam, dimulai dari pos pendakian Desa Patak Banteng, Dieng.

2. Gunung Papandayan



Puncak Gunung Papandayan (by wikimedia.org)

Berlokasi di kawasan Garut, Jawa Barat, Gunung Papandayan juga termasuk dalam daftar gunung favorit bagi pendaki pemula. Medan pendakiannya yang landai dan fasilitas umum seperti toilet dan warung makan membuatnya sangat ramah bagi para pendaki pemula. Akses transportasi umum yang mudah membuat gunung ini mudah dicapai, dengan waktu pendakian sekitar 4 hingga 5 jam. Di sini, kamu juga akan menemukan padang Edelweis luas di Tegal Alun dan kawasan Hutan Mati yang menenangkan.

3. Gunung Pulosari


Kamu tidak perlu mendaki tinggi-tinggi untuk menikmati keindahan alam. Gunung Pulosari dengan ketinggian 1.346 mdpl di Pandeglang, Banten, menawarkan jalur pendakian yang relatif singkat, cocok bagi pendaki pemula yang ingin mencoba pengalaman mendaki gunung. Cukup 1,5 jam, kamu sudah bisa mencapai puncaknya. Namun, tetap waspada karena medannya terjal.


4. Gunung Ijen


Kawah Gunung Ijen (by wikimedia.org)

Gunung Ijen terkenal dengan fenomena api biru dan kawah belerangnya yang menakjubkan. Terletak di Kabupaten Banyuwangi dengan ketinggian 2.443 mdpl, gunung ini cocok untuk pendaki pemula. Waktu tempuh sekitar 2,5-3 jam dari pos pendakian Paltuding. Hati-hati dengan medannya yang berpasir dan curam di beberapa titik.


5. Gunung Andong


Puncak Gunung Andong (by wikimedia.org)

Berada di kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Gunung Andong adalah pilihan tepat bagi pendaki pemula. Ketinggiannya yang mencapai 1.726 mdpl membuat pendakian hanya memakan waktu 2 hingga 3 jam menuju puncak. Dengan empat puncak yang menarik, Gunung Andong menawarkan pengalaman pendakian yang menarik bagi para pemula.


6. Gunung Ungaran


Ungaran di Kabupaten Semarang memiliki ketinggian sekitar 2.050 mdpl. Jalur pendakiannya juga cukup mudah. Pendaki hanya butuh waktu 2—3 jam pendakian untuk mencapai puncak. Gunung ini punya dua puncak, yaitu Puncak Botak (melalui jalur Perantunan) dan Puncak Banteng (melalui jalur Mawar).


7. Gunung Telomoyo


Pemandangan dari Puncak Gunung Telomoyo (by wikimedia.org)

Gunung Telomoyo juga ramah bagi pendaki pemula. Ketinggiannya sekitar 1.894 mdpl. Daya tarik dari gunung ini adalah samudra awan yang sangat indah. Jalur pendakiannya juga terbilang tidak sulit. Saat berada di puncak gunung, Anda bisa menikmati keindahan pemandangan gunung-gunung di sekitarnya, seperti Gunung Merbabu, Sindoro, Andong, Ungaran, dan Sumbing.


Milenial Keren, itulah 7 gunung di pulau Jawa yang bisa menjadi pilihan buat buat kamu pendaki pemula. Yuk, ikuti terus milenialkeren untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.


Friday, May 10, 2024

Menikmati Keindahan Alam dan Petualangan: Liburan Seru di Bogor, Terutama di Puncaknya yang Indah

Ilustrasi Pemandangan dari Puncak Gunung

Milenialkeren, Bogor adalah destinasi liburan yang sempurna bagi mereka yang mencari petualangan alam dan keindahan yang menakjubkan. Di libur panjang ini, mari kita eksplor lebih dalam beberapa tempat wisata alam dan petualangan yang menarik di Bogor, terutama di wilayah Puncak yang indah.

1. Mendaki Gunung Pancar

Gunung Pancar adalah salah satu destinasi mendaki yang populer di Bogor. Dengan jalur yang menantang namun menyenangkan, pendakian Gunung Pancar menawarkan pemandangan spektakuler dari puncaknya yang mempesona. Jangan lewatkan momen sunrise atau sunset yang memukau di sini.

2. River Tubing di Sungai Cisadane

River tubing di Sungai Cisadane adalah pengalaman seru yang dapat dinikmati oleh pengunjung segala usia. Naik perahu karet mengikuti arus sungai yang tenang sambil menikmati pemandangan sekitar sungai memberikan sensasi petualangan yang tak terlupakan.

3. Berkemah di Curug 7 Cilember

Curug 7 Cilember adalah tempat berkemah yang menawan dengan pemandangan air terjun yang indah. Nikmati suasana malam yang sejuk di bawah langit bintang, sambil mendengarkan gemericik air terjun yang menenangkan. Suasana alam yang tenang akan membuat liburan Anda semakin berkesan.

4. Outbound di Taman Wisata Matahari

Taman Wisata Matahari tidak hanya menyediakan wahana-wahana rekreasi yang menyenangkan, tetapi juga area untuk kegiatan outbound. Nikmati momen berpetualang dengan berbagai aktivitas seperti flying fox, wall climbing, dan team building bersama teman atau keluarga.

5. Explore Hutan Pinus Gunung Pancar

Hutan Pinus Gunung Pancar adalah tempat yang cocok untuk berjalan-jalan santai atau bersepeda di tengah pepohonan pinus yang rindang. Udara segar dan pemandangan yang hijau membuat pengalaman Anda semakin menyenangkan. Jangan lupa bawa kamera untuk mengabadikan momen-momen indah.

6. Kunjungi Curug Nangka dan Curug Parigi

Jelajahi keindahan air terjun Bogor Selatan dengan mengunjungi Curug Nangka dan Curug Parigi. Nikmati kesegaran air terjun yang mempesona dan hirup udara segar di sekitar alam yang masih alami. Ini adalah tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam Bogor.

7. Adventure Park di Taman Safari Indonesia

Selain menyajikan pengalaman melihat hewan-hewan eksotis, Taman Safari Indonesia juga memiliki Adventure Park yang menawarkan aktivitas seru seperti ATV ride, paintball, dan canopy bridge. Rasakan adrenalin Anda melesat di tengah alam yang indah.

Milenialkeren, Bogor merupakan surga bagi para pencinta alam dan petualangan. Dengan beragam destinasi wisata alam yang menarik, mulai dari mendaki gunung, river tubing, hingga berkemah di tengah hutan, Bogor menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan. Segera rencanakan perjalanan Anda dan nikmati keindahan alam serta petualangan seru di Bogor

Monday, May 6, 2024

Memahami Generasi : Sejarah, Kelebihan, dan Tantangan dari Baby Boomer hingga Generasi Z dalam Era Modern

Ilustrasi Generasi Milenial (sumber wikimedia.org) 

Milenialkeren Dalam era modern ini, perbincangan tentang generasi seringkali menjadi topik yang menarik. Sebagaimana kita ketahuilah bersama bahwa generasi merupakan sebuah konsep yang sangat penting bagi kita dalam memahami dinamika kehidupan baik dinamika sosial, budaya, dan ekonomi. Nah, Kali ini, Milenialkeren akan berbagi pengetahuan tentang generasi, mulai dari Generasi Baby Boomers hingga Generasi Z, dimana setiap kelompok memiliki ciri khasnya tersendiri yang patut untuk dipelajari. Selain memiliki ciri khas, yang berbeda kita juga juga akan melihat beberapa tantangan, dan kontribusi yang mereka dalam era modern ini. Tak perlu nerlama-lama, mari kita telaah lebih lanjut tentang setiap generasi dan apa yang mereka bawa serta hadapi dalam dunia ini.

1. Baby Boomers (Lahir anatar tahun 1946-1964)

Pencetus istilah "Baby Boomers" adalah Landon Jones, seorang penulis yang pertama kali menggunakannya pada tahun 1980. Generasi Baby Boomers lahir setelah Perang Dunia ke II dan mengalami pertumbuhan populasi yang signifikan. Generasi ini tumbuh dan dibesarkan dalam situasi dunia yang masih sulit dan belum benar-benar stabil pasca berakhirnya Perang Dunia ke II. Namun terlepas dari semua keadaan itu, generasi ini memiliki keunggulan dalam hal mentalitas, keuletan, kerja keras dan inofasi. Kebanyakan diantara mereka menjadi pionir dari berdirinya sebuah peradaban modern seperti yang kita rasakan saat ini.

Di Indonesia, generasi ini kelak yang menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya di masa pemerintaha Orde Baru. Generasi ini mengalami masa transisi yaitu masa Perang Kemerdekaan dan masa Kemerdekaan Indonesia secara utuh dari Belanda yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jika dihitung usia mereka saat ini berkisar antara 60-78 tahun, alias sudah menjadi kakek/nenek. Eit, tapi jangan salah, masih banyak loh, sebagian di antara mereka yang masih produktif, bahkan mampu memberikan kontribusi untuk negeri tercinta lita ini, Negara Kesatuan Republik Indoensia. Sementara sebagian lagi yangg usianya lebih muda yaitu skitar 60-an mungkin saat ini sedang menuju masa pensiun atau sedang menikmati masa-masa pensiun mereka.

Kelebihan Generasi Baby Boomers:

  • Pengalaman dan Kebijaksanaan: Mereka memiliki pengalaman hidup yang kaya dan kebijaksanaan dari masa lalu.
  • Dedikasi Kerja: Baby Boomers dikenal sebagai pekerja keras yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan mereka.
  • Stabilitas Keuangan: Banyak dari mereka yang berhasil membangun stabilitas keuangan untuk masa pensiun.

Tantangan yang dihadapi Generasi Baby Boomers meliputi:

  • Teknologi: Beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat seringkali menjadi tantangan bagi generasi ini.
  • Persaingan Kerja: Di era yang semakin kompetitif, beberapa Baby Boomers menghadapi persaingan di tempat kerja dari generasi yang lebih muda.

2. Generasi X (Lahir antara tahun 1965-1980)

Pencetus istilah "Generasi X" adalah Douglas Coupland, seorang penulis Kanada yang mempopulerkannya melalui novel berjudul "Generation X: Tales for an Accelerated Culture." Generasi X tumbuh di era teknologi yang berkembang pesat. Generasi X tumbuh dan dibesarkan dalam era dimana teknologi sedang berkembang pesta di berbagai bidang. Mereka rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, dikarenakan mereka hidup dimasa perdamaian dan kesetaraan, dimana disetiap belahan dunia sedang berbenah menuju dunia baru, dunia modern. Oleh karena itu, generasi ini mampu beradaptasi bahkan bersaing dengan generasi millenials dan generasi Z dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika dihitung, usia mereka saat ini berkisar antara 44-59 tahun.

Kelebihan Generasi X termasuk:

  • Kemandirian: Mereka dikenal sebagai generasi yang mandiri dan inovatif dalam menghadapi tantangan.
  • Fleksibilitas: Generasi X cenderung lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
  • Kreativitas: Mereka sering kali memunculkan ide-ide kreatif dan solusi-solusi baru.

Tantangan yang dihadapi Generasi X meliputi:

  • Keseimbangan Kerja-Hidup: Menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi seringkali menjadi tantangan utama.
  • Persaingan Global: Dalam era globalisasi, Generasi X menghadapi persaingan global yang semakin ketat.

3. Generasi Y (Millennials/Milenial) (1981-1996)

Pencetus istilah "Millennials" atau yang kita kenal "Generasi Milenial" adalah William Strauss dan Neil Howe, dua sejarawan Amerika yang merumuskan konsep generasi dalam buku mereka "Generations: The History of America's Future, 1584 to 2069." Generasi Y (Milenial), inilah Generasi Milenial Keren. Generasi ini tumbuh di tengah-tengah revolusi digital/industri digital dan perubahan budaya yang signifikan. Generasi ini dibesarkan dalam kondisi dimana perkembangan teknologi digital sedang bertumbuh dengan pesat dalam berbagai sendi kehidupan.

Generasi Milenial merupakan generasi yang mengalami secara langsung peralihan dari teknologi konvensional/analog ke teknologi digital seperti yang kita rasakan saat ini. Mereka rata-rata memiliki pendidikan yang tinggi bahkan hingga tingkat Doktor. Oleh karena itu generasi ini cenderung hidup dengan gaya lebih modern, lebih terbuka, fleksibel dan mudah menerima serta memiliki pergaulan yang luas dikarenakan mereka mengalami langsung perubahan kondisi dunia dimana pertukaran arus budaya dan informasi dari berbagai bangsa di dunia melalui media sosial. Jika dihitung, saat ini usia mereka berkisar antara 28-43 tahun.

Kelebihan Generasi Millennials meliputi:

  • Teknologi: Mereka sangat terampil dalam penggunaan teknologi dan media sosial.
  • Kolaborasi: Generasi ini cenderung bekerja dengan cara yang kolaboratif dan timbal balik.
  • Kesadaran Sosial: Mereka seringkali peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan.

Tantangan yang dihadapi Generasi Millennials termasuk:

  • Ketidakpastian Ekonomi: Mereka seringkali menghadapi kesulitan ekonomi, seperti beban hutang pendidikan yang tinggi dan harga rumah yang mahal.
  • Persaingan Pekerjaan: Dalam pasar kerja yang kompetitif, generasi ini menghadapi persaingan yang sengit untuk pekerjaan yang diinginkan.

4. Generasi Z (1997-Sekarang)

Tidak ada satupun tokoh yang jelas sebagai pencetus istilah "Generasi Z" tetapi istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan generasi yang lahir setelah tahun 1997. Generasi Z tumbuh di era digital yang penuh dengan informasi dan konektivitas. Generasi ini tumbuh dan dibesarkan dalam kondisi arus globalisasi dan informasi sedang mencapai puncak-puncaknya dimana teknologi digital telah mejadi kebutuhan dan mempengaruhi setiap sendi kedhidupan manusia.

Generasi ini memiliki kemampuan adaptasi yang sangat cepat dengan teknologi digital (digital native) bahkan mereka mampu memanfaatkan teknologi digital dengan sangat terampil. Generasi Z cenderung terlalu sibuk dengan dunia mereka, mulai dari gadget, sosial media, game, hiburan, fashion dan lain-lain. Generasi ini, mudah sekali menerima perubahan-peeubahan kecil yang terjadi di dunia, dikarenakan mereka mengalami secara langsung era digitalisai di dunia, arus globalisasi dan informasi yang begitu masif yang tersedia secara gamblang di berbagai flatform yang telah hidup berdampingan dengan manusia dalam setiap sendi kehidupan. Jika di boleh dikatakan generasi ini, disebut juga dengan "Generasi Rebahan". Mengapa demikain? Tidak lain karena mereka tumbuh dalam dunia digital dimana mereka begitu dimanja dengan kemudahan-kemudah telah tersedia dan dapat diakses dengan sangat mudah bahkan gratis. Jika dihitung, usia mereka diperkirakan saat ini antara 1-27 tahun.

Kelebihan Generasi Z meliputi:

  • Teknologi: Mereka adalah "digital native" yang sangat terampil dalam penggunaan teknologi digital.
  • Kreativitas: Generasi ini seringkali memiliki kreativitas dan ketertarikan yang tinggi dalam hal-hal seperti seni dan kultur pop.
  • Fleksibilitas: Mereka cenderung fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tantangan baru.

Tantangan yang dihadapi Generasi Z termasuk:

  • Perhatian: Dalam era informasi yang berlimpah, mempertahankan fokus dan perhatian seringkali menjadi tantangan.
  • Ketergantungan Teknologi: Generasi Z mungkin menghadapi tantangan dalam membatasi penggunaan teknologi dan membangun keseimbangan dalam kehidupan digital dan nyata.

Milenialkeren dari pemaparan diatas dapat kita fahami bahwa, setiap generasi memiliki keunikan, kelebihan, dan tantangannya tersendiri. Pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dan persamaan antara generasi-generasi ini dapat membantu kita memahami dinamika sosial dan budaya yang terus berkembang di sekitar kita. Dengan begitu kita dapat dengan mudah memahami dan beradaptasi dengan lingkungan dimana kita berada. Kesimpulannya, setelah memamahami kelebihan dan kekurangan dari setiap generasi, kita dapat dan saling mengormati, menghargai dan menyayangi satu sama lain, yang muda menghormati yang tua dan yang muda menghormati yang tua. Nah, Milenial Keren, kira-kira kamu termasuk dalam kelompok generasi yang mana nih! Yuk, komen di kolom komentar. Jangan lupa follow terus Milenial Keren untuk mendapatkan update dan informasi menarik lainnya. 

Referensi

  1. Jones, Landon. (1980). "Baby Boomers: Defining the Future."
  2. Coupland, Douglas. (1991). "Generation X: Tales for an Accelerated Culture."
  3. Strauss, William, & Howe, Neil. (1991). "Generations: The History of America's Future, 1584 to 2069."



Sunday, May 5, 2024

10 Perpustakaan di Jakarta, buat Nongkrong Seru

Ilustrasi Perpustakaan Source rawpixel.com

Bagi kamu yang hobi membaca, ada sejumlah perpustakaan di Jakarta yang bisa kamu kunjungi. Koleksi buku yang mereka tawarkan beragam. Bukan hanya ruangan pengap yang berdebu dan bikin bosan, banyak perpustakaan di Jakarta yang disulap menjadi keren dan bikin betah.

Nggak heran kalau perpustakaan kini menjadi salah satu tempat hangout favorit warga ibu kota. Baca buku sambil refreshing? Wah, seru juga. Nah, apa aja sih perpustakaan yang wajib untuk dikunjungi di Jakarta? Berikut daftarnya!

1. Perpustakaan Jakarta (Perpus Cikini)

Usai direvitalisasi tahun lalu, perpustakaan di Jakarta ini langsung mencuri perhatian. Ditata dengan konsep yang sangat nyaman sekaligus estetik membuat Perpustakaan Jakarta terlihat seperti cafe instagramable. Fasilitas yang tersedia juga modern dan lengkap. Ada banyak spot yang bisa kamu pilih untuk membaca buku di perpustakaan ini.

Yang nggak kalah menarik tentu aja koleksi bukunya. Mereka punya lebih dari 38 ribu judul buku yang bisa diakses oleh para pengunjung perpustakaan. Serunya lagi, bukan hanya tempat membaca, tersedia juga ruang diskusi dan podcast room. Oya, sebelum datang ke sini, kamu perlu reservasi dulu. Gratis kok!

Perpustakaan Cikini Source @baswara_k

Lokasi: Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat

2. Baca Di Tebet

Perpustakaan di Jakarta selanjutnya yang wajib masuk dalam list kunjunganmu adalah Baca Di Tebet. Perpustakaan ini baru buka 2022 lalu di Tebet seperti namanya. Pada bangunan dua lantai itu ada dua area utama. Bagian bawah merupakan kafe, bagian atas khusus untuk membaca buku.

Perpustakaan Baca Di Tebet ini terdiri atas beberapa ruangan yang semuanya dipenuhi buku-buku. Jumlah koleksi buku di sini sekitar 20 ribu judul. Selain untuk membaca, ada pula ruangan yang bisa digunakan untuk meeting, diskusi, atau disewa untuk acara privat. Kamu bisa datang ke sini setiap hari, kecuali Senin dan tanggal merah.

Lokasi: Jl Tebet Dalam Raya No.29, Tebet, Jakarta Selatan

3. Perpustakaan Erasmus Huis

Perpustakaan aesthetic di Jakarta ini memiliki sekitar 15 ribu koleksi buku dan majalah. Sebagian besar di antaranya merupakan literatur Belanda dan buku-buku yang mencatat sejarah bangsa Indonesia. Kamu juga dapat menemukan buku seni dan budaya serta buku anak berbahasa Inggris dan Indonesia di sini.

Perpustakaan Erasmus Huis buka mulai pukul 10 pagi dan tutup pukul 4 sore. Suasana ruangan perpustakaan milik Kedutaan Belanda ini ternyata menyenangkan lho. Vibesnya modern dan minimalis. Cat ruangan didominasi warna putih dengan kombinasi cokelat yang elegan. Bikin betah!

Lokasi: Jl. H. R. Rasuna Said No.3, Kuningan, Jakarta Selatan

4. Perpustakaan Goethe Institute

Pengen liburan ke Jerman? Sebelumnya sempatkan waktu untuk mempelajari segala sesuatu tentang negara ini dengan berkunjung ke Pusat Kebudayaan Jerman yang ada di kawasan Menteng. Di sini ada Perpustakaan Goethe Institute yang menyimpan banyak koleksi majalah dan buku-buku mengenai Jerman dari yang lama sampai terkini.

Bukan hanya membaca, kegiatan yang bisa kamu lakukan di perpustakaan di Jakarta ini antara lain bermain gim konsol, menonton film Jerman, dan mendengarkan lagu hits Jerman di ruangan yang tersedia. Mereka juga punya koleksi board game yang edukatif dan menghibur.

Tempatnya tenang, adem, nyaman serta bikin betah. Untuk menikmati fasilitas di Perpustakaan Goethe Institute ini, kamu bisa datang mulai pukul 11 siang setiap hari. Daftar juga sebagai member agar diperbolehkan meminjam koleksinya secara rutin. 

Lokasi: Jl. Dr. GSSJ Ratulangi No.9, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat

5. Daniel S Lev Law Library

Perpustakaan di Jakarta ini dibangun pada 2006 untuk menghargai sosok Daniel S Lev, seorang pakar hukum yang berjasa. Ia menghibahkan seluruh koleksi bukunya ke perpustakaan ini sehingga bisa diakses banyak orang. Ada sekitar 12 ribu koleksi buku yang berisi ilmu seputar hukum yang bisa dibaca secara gratis.

Daniel S Lev Law Library memang nggak terlalu besar. Tapi suasananya cukup nyaman untuk membaca buku. Kamu juga bisa langsung menuju rak buku untuk mencari koleksi yang diinginkan dan membacanya di tempat.

perpustakaan-di-jakarta-05

Photo source: @bacajakarta

Lokasi: Puri Imperium Office Plaza UG-16, Jl. Kuningan Madya, Kav. 5-6, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan

6. Perpustakaan Kemendikbud

Perpustakaan bukan hanya untuk orang dewasa. Anak-anak juga perlu dibiasakan untuk berkunjung ke perpustakaan sejak dini. Perpustakaan Kemendikbud merupakan tempat yang tepat untuk mengajak si kecil karena suasananya bikin anak pasti tertarik dan nggak mau diajak pulang.

Interior ruangan perpustakaan gratis di Jakarta untuk anak-anak ini ditata sedemikian rupa sehingga terlihat seperti taman bermain. Beragam koleksi buku bacaan yang seru tersedia di rak-rak. Eits bukan hanya itu, ada pula koleksi mainan yang bisa dimainkan oleh anak-anak.

Tenang aja, selain koleksi buku anak, Perpustakaan Kemendikbud juga menyimpan buku bacaan untuk orang dewasa. Tempatnya pun nggak kalah nyaman.

Lokasi: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung A Lantai 1, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat

7. Perpustakaan Freedom Institute

Ditata dengan gaya desain industrial, Perpustakaan Freedom Institute menghadirkan suasana yang nggak membosankan. Dominasi warna cokelat pada ruangan juga membuat perpustakaan ini terasa hangat. Meski bukan perpustakaan baru, buku-buku di perpustakaan ini masih rapi dan lengkap.

Area perpustakaan di Jakarta ini cukup luas dan dipadati ribuan koleksi buku. Pengunjung wajib mendaftar sebagai anggota apabila ingin mengakses area perpustakaan. Mereka buka Senin sampai Jumat mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore. Sebagai informasi, buku-buku di sini hanya untuk dibaca di tempat.

perpustakaan-di-jakarta-07

Photo source: @prollyuseful

Lokasi: Wisma Bakrie, Jl. H. R. Rasuna Said No.11, Kuningan, Menteng, Jakarta Selatan

8. Rimba Baca

Para orang tua juga bisa mengajak si kecil untuk berkunjung ke Rimba Baca. Perpustakaan di Jakarta ini ramah anak dan bisa menjadi destinasi liburan keluarga pada akhir pekan. Mereka menyediakan tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk belajar sambil bermain.

Ada sekitar 3.000 koleksi buku fiksi dan nonfiksi yang bisa dibaca di perpustakaan ini. Bukan hanya untuk anak-anak lho, ada juga buku yang cocok bagi pembaca remaja dan dewasa. Yang menarik, tempat ini sering mengadakan kegiatan seru seperti story telling, arts & crafts, dan creative writing khusus anak.

perpustakaan-di-jakarta-08

Photo source: @rolenria

Lokasi: Jl. Intan RSPP Utara No.21B, Cilandak, Jakarta Selatan

9. Perpustakaan Nasional RI

Kalau kamu nyari perpustakaan di Jakarta yang buka sampai malam, ada Perpustakaan Nasional RI. Tempat membaca buku ini buka mulai pukul 8 pagi setiap hari dan tutup pukul 9 malam pada weekdays. Kalau Sabtu dan Minggu, mereka buka pukul 9 pagi dan tutup pukul 4 sore.

Tahu nggak, Perpusnas memiliki sekitar 216 ribu eksemplar buku langka. Koleksi yang paling tua dari tahun 1694. Ada juga koleksi majalah, surat kabar, dan foto-foto langka yang bisa dilihat secara langsung. Fakta uniknya, Gedung Perpusnas setinggi 123 meter yang terdiri atas 24 lantai ini merupakan gedung perpustakaan nasional tertinggi di dunia.

perpustakaan-di-jakarta-09

Photo source: @pumapermataa

Lokasi: Jl. Medan Merdeka Selatan No.11, Gambir, Jakarta Pusat

10. Taman Literasi Martha Christina Tiahahu

Nah, yang terbaru ada Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Perpustakaan ini dibangun dengan konsep yang kekinian sehingga menarik minat anak muda untuk nongkrong. Area seluas 9.710 meter persegi terbagi atas beberapa bagian yaitu Plaza Anak, Plaza Kabaresi, Plaza Bunga, dan Ruang Baca.

Lokasi Taman Literasi ini sangat strategis. Berada tepat di samping Stasiun MRT Blok M BCA dan Halte Transjakarta membuatnya mudah dijangkau. Tiba di sini, kamu juga bisa nongkrong di area outdoornya sambil menyesap secangkir kopi dan kudapan ringan.

perpustakaan-di-jakarta-10

Photo source: @wentieriyan

Lokasi: Jl. Sisingamangaraja, Melawai, Jakarta Selatan

Membaca buku dapat menjadi salah satu cara untuk mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat. Dengan desain yang nggak monoton, perpustakaan-perpustakaan di Jakarta ini, kini lebih menarik untuk dikunjungi. Yuk atur waktu kamu untuk nongkrong di sana!


Newest post

Edukasi Gagal, Pekerjaan Tidak Ada: Apakah Indonesia Siap Menghadapi Revolusi Industri 4.0?

Foto Bundaran Hotel Indonesia, DKI Jakarta Milenialkeren Idonesia, negara dengan salah satu populasi pemuda terbesar di Asia Tenggara, tenga...