Skip to main content

Mengenal Buya Hamka: Ulama, Sastrawan, dan Tokoh Terkemuka Indonesia

Foto Buya Hamka

Milenial Kere n −  Kediaman ulama dan sastrawan terkemuka, Buya Hamka, yang terletak di Jalan Radeh Patah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menjadi pusat perhatian pada hari Jumat, 24 Juli 1981 (14 Ramadhan 1402 H) dimana ribuan pelayat bersamaan datang dengan kabar duka yang  menjalar begitu cepat, mulai dari mulut ke mulut hingga melalui siaran radio swasta.

Ulama berkarisma ini telah berpulang menemui Rabb-nya setelah menjalani perawatan selama tujuh hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina menyebabkan beberapa penyakit yang dideritanya. Pada saat jenazah Buya Hamka tiba di rumah duka, telah banyak warga yang berkumpul menunggu kedatangan jenazah beliau dan juga untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada sosok ulama yang telah banyak berjasa bagi masyarakat Indonesia.

Jenazah Buya Hamka kemudian diusung ke Masjid Agung Al Azhar untuk disholatkan. Pada saat itu jamaah shalat Jumat telah berkumpul untuk melakukan shalat Jumat. Masyarakat saling berebut tempat untuk menyhalati jenazah Buya Hamka. Setelah shalat selesai, pemakaman Buya Hamka segera dibawa ke pemakaman Tanah Kusir. Sepanjang perjalanan dari Masjid Al-Azhar ke pemakaman Tanah Kusir, jalan dipadati oleh warga masyarakat yang ingin menyaksikan upacara pemakaman, bahkan di pemakaman Tanah Kusir, telah berkumpul banyak orang menunggu datangnya pemakaman Buya Hamka.

Ulama dan sastrawan Buya Hamka atau Haji Adul Malik Karim Amrullah lahir pada tanggal 17 Februari 1908 di Nagari Sungai Batang Kampung Molek, bertahan di pinggir Danau Maninjau, Sumatera Barat. Ibunya Safiah adalah seorang perempuan kampung biasa. Sang ayah Haji Rasul atau Doktor Syeikh Haji Abdulkarim Amrullah juga bukan orang berada, tetapi ia dikenal sebagai ulama cerdas dan terpandang, dan tokoh pembaharu Islam di Minangkabau. Pada usia 16 tahun, Buya Hamka mulai merantau ke Pulau Jawa untuk menimba ilmu. Awalnya ia tinggal di Yogyakarta bersama pamannya, Amrullah Ja'far, yang kemudian mengenalkannya pada Muhammadiyah dan Sarekat Islam. Ia menimba ilmu dari beberapa guru seperti Bagoes Hadikoesoemo, Tjokroaminoto, Abdul Rozak Fachruddin, dan Suryopranoto. Semasa hidupnya, Buya Hamka dikenal sebagai ulama Muhammadiyah, tokoh Masyumi dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain menjadi ulama ia juga merupakan sastrawan yang terpandang. Buya Hamka menghasilkan beberapa karya yang monumental seperti roman Di Bawah Lindungan Kabah (1938) dan Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1939).

Pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno, Hamka yang aktif di Partai Masyumi pernah dipenjara. Dalam buku Buya Hamka, Sebuah Novel Biografi, Haidar Musyafa (2018) terbitan Imania, Buya Hamka berisi melakukan tindakan subversif, yakni merencanakan pembunuhan Presiden Soekarno. Tanpa bukti yang kuat, Hamka dipenjara selama dua tahun empat bulan. Selain itu, buku-buku karangan Hamka juga dilarang beredar. Buya Hamka bercerita, saat berada di penjara ia sangat menderita karena memikirkan istri dan anak-anaknya yang harus menaggung penderitaan, memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Selama ditahannya buku-buku karangan Hamka dilarang, ia juga tidak bisa memenuhi undangan untuk berdakwah, sehingga pemasukan uang untuk keluarga pun terhenti. 

 Setelah era Soekarno berakhir dan digantikan oleh Soeharto, Hamka pun akhirnya bisa menghirup udara bebas. Meski pun telah dipenjarakan oleh Soekarno, namun ia tidak pernah menyimpan sedikit pun rasa dendamnya kepada Bapak Proklamator Indonesia itu. Apalagi ketika Soekarno wafat pada tahun 1970, Buya Hamka menjadi imam shalat jenazah. Sebelum meninggal, Soekarno berwasiat, apabila meninggal ia ingin Hamka yang menjadi imam shalat jenazahnya. “Jika saya wafat kelak, mohon kesediaan Buya Hamka mengimami shalat jenazahku,” pesan Soekarno. Di dekat peti mati Sukarno, Hamka pun meneteskan air mata dan berdoa, ini menunjukkan bahwa dirinya tidak memiliki dendam dan telah memaafkan Sukarno. Dalam doanya ia memohon kepada Allah Ta, 


 

 


Comments

Popular posts from this blog

Aplikasi Jagat: Hubungan Jarak Jauh Terasa Lebih Dekat

Share your location real-time Milenial Keren   Dalam era di mana kita seringkali terpisah oleh jarak, entah itu karena pekerjaan, pendidikan, perjalanan, atau taveling, teknologi selalu hadir untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Salah satu teknologi yang inovatif adalah aplikasi  Jagat , sebuah aplikasi shareloc yang revolusioner, dikembangkan oleh Jagat Teknology, yang dapat memudahkan berbagi lokasi secara real-time. Adapun tujuan utama dari aplikasi Jagat   adalah membuat komunikasi menjadi lebih dekat dan memastikan bahwa kita tetap terhubung dengan keluarga, teman-teman, atau pasangan kita, serta membantu mempertahankan hubungan yang erat meskipun dalam jarak yang jauh. Dan kabar baiknya,  aplikasi ini bisa kamu dapatkan secara gratis alias free. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih jauh tentang aplikasi  Jagat ,  Milenial Keren akan mereview apa saja kelebihan dan keunggulan dari aplikasi Jagat . Yuk, baca sampai selesai! Pe...

Tampil Cantik dan Bersinar dengan Justmine Beauty Skincare

Perawatan Kulit dengan Justmine Beauty Skincare Milenial Keren  Siapa di sini yang selalu menginginkan kulit wajah sehat dan cantik, tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam? Jika kamu adalah salah satu dari mereka, maka kamu telah menemukan jawabannya, yaitu  Justmine Beauty Skincar e ! Kami telah merangkum Review Justmine Beauty Skincare lengkap dengan harga produknya agar kamu bisa membuat keputusan yang tepat dan tampil cantik dengan mudah. Justmine Beauty Skincare  adalah merek lokal yang menawarkan berbagai produk perawatan kulit wajah yang tidak hanya efektif, tetapi juga terjangkau.  Justmine Beauty Skincare  telah dirancang dengan rangkaian produk dalam bentuk paket satu rangkaian, dan inilah pilihannya: 1. Paket Night Glow: Kulit Cerah dan Sehat di Malam Hari Paket Night Glow ORDER SEKARANG    KLIK DISINI    KUNJUNGI TOKO  KLIK DISINI Paket Night Glow mengandung bahan-bahan seperti Hyaluronic Acid, ...

Menggali Akar Kita: Mengapa Pemahaman Sejarah adalah Kunci Masa Depan yang Cerah

  Gambar oleh Vecstock  Freepik Milenial Keren   –  Sejarah adalah kisah kita. Ini adalah cerita tentang bagaimana kita sampai ke titik ini dalam sejarah manusia. Sejarah tidak akan pernah hilang. Namun, goresan tinta sejarah sangat mungkin hilang, dengan sengaja dihilangkan atau dilupakan. Beberapa bangsa besar di dunia belajar dari sejarah dan berusaha menggali sejarah masa lalu bangsanya bahkan ada yang berupaya menggali sejarah bangsa lain. Hal ini dilakuakn tak lain karena mereka faham betul akan pentingnya pemahaman sejarah. Di Indonesia terkadang kita melihat generasi muda kehilangan minat dalam sejarah bangsanya sendiri. Ada banyak generasi muda Indonesia yang apatis dengan sejarah karena tidak memberikan efek mafaat bagi mereka.   Ini merupakan salah satu titik lemah bangsa kita. Dalam artikel ini, kita akan menggali mengapa pemahaman sejarah begitu penting dan mengapa pemahaman sejarah adalah kunci untuk membentuk masa depan yang cerah. Kita akan ...